Selamat datang, mobil ber-turbin. Kalimat itu yang muncul, menyusul penemuan International Automated System Inc (IAS), Amerika Serikat, yang mampu membuat mesin turbin jenis baru dengan ukuran kecil.
Turbin ukuran kecil itu, beberapa waktu lalu telah diuji coba didepan sekitar 15 ahli, di laboratorium Universitas Brigham Young. Dan ternyata sukses. Menurut President IAS, Neldon Johnson, mesin turbin hanya berukuran sepersepuluh mesin konvensional. Begitu juga biaya pengadaan maupun operasionalnya. Ukuran kecil, tapi mampu menghasilkan daya output besar, dan dapat diperkecil sesuai kebutuhan.
Bobot turbin berdaya output 600 hp, hanya sekitar 25 kg. Dengan bobot sebesar itu, mesin itu cukup praktis dan mudah dipergunakan, termasuk untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Wajar, jika banyak kalangan yang memperkirakan sebentar lagi akan datang mobil generasi baru dengan Turbin.
Selama ini, mobil memanfaatkan pembangkit daya dengan sistem pembangkit dalam. Karena turbin konvensional berukuran sangat besar, terbatas dimanfaatkan untuk jenis kendaraan besar seperti pesat terbang. Jika generasi Mobil Berturbin tiba, maka mobil akan mampu memiliki kecepatan tinggi.
Nampaknya, harapan itu tak berlebihan. Apalagi berdasarkan hasil uji itu, mesin turbin itu punya kelebihan mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga dua kali lipat, dan ongkos perawatannya pun dapat ditekan. Jenis bahan bakarnya pun bisa bervariasi, baik bensin, solar bahkan batubara.
"Inilah saat tebat bagi sebuah teknologi yang dapat menyelamatkan manusia dari krisis energi yang sedang kita hadapi, "kata Johnson.
Mesin baru itu masih menunggu hak paten, dan diharapkan dapat diproduksi secara komersial akhir tahun 2001. Bukan hanya untuk mobil, turbin itu bisa dimanfaatkan segala jenis peralatan pokok rumah tangga. Ya, selamat datang mobil berturbin.
|