Beberapa waktu yang lalu, kita sering melihat berita baik di televisi maupun surat kabar mengenai kebakaran di berbagai tempat. Secara umum, penyebab kebakaran itu karena keteledoran manusia, ditambah kondisi rumah yang sangat mudah terbakar.
Pertanyaannya, mungkinkah kita membuat rumah tahan api? Sepertinya hal tersebut mustahil untuk dilakukan. Tetapi paling tidak, kita bisa membuat rumah dengan meminimalkan resiko kebakaran. Terutama untuk rumah-rumah yang terbuat dari kayu.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, seng ditaruh di lantai kayu, lalu di atasnya ditaburi tanah setinggi 2 jari atau sekitar 3cm. Setelah itu, bagian atasnya dilapisi lagi dengan selembar seng. Terakhir, di atas lapisan itu baru kita pasang kompor. Jangan lupa untuk meletakkan pembatas dari seng antara kompor dengan dinding untuk mencegah api membakar dinding.
Akan tetapi, dapur bukanlah bagian satu-satunya yang beresiko tinggi. Semua bagian rumah yang terbuat dari bahan kayu/atau bahan mudah terbakar lainnya juga memiliki resiko yang sama.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa belajar dari para tukang bangunan di Kabupaten Kapuas. Mereka seringkali melapisi dinding dan lantai rumah kayu dengan plester semen. Di sini, plester semen berfungsi sebagai isolator yang meminimalkan terjadinya kebakaran.
Mungkin terbersit pertanyaan di benak Anda, bagaimana kita bisa menempelkan semen di kayu? Jawabannya adalah dengan menggunakan jejaring yang terbuat dari kawat. Jejarin kawat ini dipasang melekat pada dinding dan lantai kayu yang akan berfungsi sebagai tempat "berpegangan" adukan semen dan pasir setebal 1.5cm.
Untuk lebih mengurangi resiko kebakaran, plester ini bisa di sisi dalam dan sisi luar dinding kayu.
|