Bila Perumahan di pinggir kota bukan pilihan anda, ada jenis hunian lain yang saat ini menjamur, yaitu apartemen dan townhouse. Pada dasarnya, atmosfer kehidupan di kedua tempat itu hampir serupa. Bedanya terletak pada fisik bangunan.
Apartemen menjulang tinggi dengan jumlah unit bisa mencapai ratusan, sedangkan townhouse dibangun horizontal dengan jumlah unit di bawah 50. Di Townhouse, selain masih ada halaman setiap unit, juga kawasan terkesan lebih eklusif, karena komunitasnya kecil. Ada 3 alasan memilih apartemen atau townhouse, yaitu:
Jarak ke kantor
yang tidak jauh dan tidak menyita waktu.
Keamanan 24 Jam
Terutama apartemen, pengamanannya bisa berlapis-lapis. Satpam pun mengenal baik penghuni.
Kenyamanan
Umumnya, apartemen dan townhouse memanjakan penghuni melalui berbagai fasilitas, seperti kolam renang, jacuzzi, sauna, whirlpool, fitness center, lapangan tenis dan basket, serta tempat bermain anak. pada prinsipnya, rumus jual belinya sama dengan membeli hunian di perumahan. Namun, ada beberapa hal yang perlu dicermati:
Selain membayar cicilan bulanan, para penghuni harus merelakan service fee per bulan. Besar biaya ini bisa tergantung ukuran apartemen, dan aturan pengurus.
Periksa masaberlaku HGB (Hak guna Bangunan)
Bila anda membeli apartemen bangunan lama. Umumnya, masa HGB adalah 30 tahun. Bila usia bangunan sudah 20 tahun, anda tidak bisa mengambil KPR di atas 10 tahun.
Untuk Townhouse
cek dengan baik apakah sertifikat hak milik sudah dipecah per kavling. Sebab awalnya kompleks townhouse hanya tercatat dalam satu sertifikat untuk seluruh cluster.
Pastikan di daerah tersebut sudah tersedia jaringan telepon dan listrik
pada townhouse pilihan anda. Jika belum, nantinya anda akan diminta membayar biaya tambahan untuk membangun jaringan baru.
|