Umumnya wawancara pegawai baru jarang berlangsung lebih dari 1,5 jam. Namun disitulah kunci utama bagi anda untuk menunjukkan bahwa andalah yang mereka cari. Disinilah bahasa tubuh yang meliputi postur dan gerakan jadi sangat menentukan. Penilai akan lebih mempertimbangkan bahasa tubuh anda, selain referensi, pengetahuan atau pengalaman anda.
Persiapan
Berlatih seminggu sebelum wawancara. Duduklah di kursi dengan tegak, tenang, tidak menunjukan kegelisahan selama beberapa saat.
Satu trik sederhana untuk mengontrol gerakan tangan tanpa sadar adalah dengan menggunakan gelang berat, maka pada saat tangan anda bergerak maka secara spontan anda akan tersadar, dan kembali tenang.
Tujuan latihan ini adalah apapun situasinya anda bisa tetap duduk dengan tenang.
Jika ingin memakai baju baru cobalah dulu dua sampai tiga kali, agar betul-betul nyaman dan tidak canggung saat wawancara.
Jabat tangan
Saat berjabat tangan pewawancara, jangan mencengkeram terlalu kencang atau terlalu lembek.
Gunakan feeling untuk menyeimbangkan kuatnya genggaman tangan anda dengan kekuatan genggamannya. Orang akan mengidentikan batasan normal dan tidak normal dengan dirinya sendiri.
Dengan mencontek genggaman tangan pewawancara maka paling tidak akan mengesankan anda termasuk orang yang sama normalnya dengan dia. Situasi ini menumbuhkan kesan kompak dan pertemanan. Bukan keangkuhan atau kelembekan.
Tangan
Buat tangan berbicara, bukan berteriak, letakkan tangan anda di pangkuan dengan jari-jari saling menjepit. Hal ini untuk menghindari mengetuk-ketukkan jari, menggaruk, menggosok, tanpa kita sadari. Munculkan kesan anda mampu menguasai diri dan sedang tidak merasa terancam.
Pantangan : jangan menunjuk atau menuding pewawancara. Menggaruk pada wajah menunjukkan bahwa anda tidak yakin, atau malah berbohong. Jangan terlalu sering menyentuh rambut karena menciptakan kesan anda tidak percaya diri.
Kaki
Hindari duduk dengan kaki bersilang. Apalagi menumpangkan satu kaki di atas kaki lain, karena akan mengesankan memasang batas atau sikap defensif.