Jamur Lingzhi, merupakan salah satu jamur paling tua dikenal manusia sebagai bahan konsumsi. Berbeda dengan jamur-jamur lainnya, penggunaan jamur ini lebih cederung sebagai "fitopharmaka" (obat nabati).
Drs. H. Unus Suriawiria, pakar jamur dan dosen senior bioteknologi ITB dalam keterangannya kepada "MB" mengatakan, hasil penelitian pada lembaga kanker di Jepang dan Amerika Serikat, menunjukkan hal yang positif bahwa lingzhi dapat dijadikan untuk menangkal dan mencegah penyakit kanker, dan juga mampu mengobati penyakit yang sudah menyerang pasien kanker. "Bahkan terhadap virus HIV/AIDS, ekstrak jamur lingzhi ini sudah memperlihatkan manfaatnya yang sangat meyakinkan, serta dapat mencegah dan menghambat kehidupan virus," ujarnya.
Dr. P. Wahyudi Halim mengatakan, "Secara umum konsumsi rutin lingzhi merangsang produksi interferon dan interleukin I dan II sebagai anti kanker.” Prof. Dr. Agus Sudjarwo, periset fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah membuktikan bahwa lingzhi tokcer mengatasi kanker paru.
Sejak jaman dulu, LingZhi, Reishi atau Ganoderma lucidum sudah dipercaya sebagai peningkat system kekebalan tubuh ,Penggunaannya secara rutin diyakini dapat memperpanjang usia. Orang-orang Jepang dan Cina sudah membuktikannya sejak ribuan tahun lalu. Sekarang ini, dengan bantuan teknologi moderen, unsur-unsur yang menyebabkan LingZhi menjadi berkhasiat ini diteliti terus menerus dan memang terbukti secara klinis bahwa jamur ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
Prof. Feng-Lin Hsu, Ph.D, Professor dan Direktur pada Graduate Insitute of Pharmacognosy Science, Taipei Medical University, Departemen Ilmu dan Teknologi Farmakognosi, Jepang mengungkapkan, ”hasil penelitian medis tentang LingZhi menyebutkan bahwa jamur ini mampu menghambat sel kanker payudara, mendukung fungsi hati, mengoptimalkan dan mengatur system kekebalan tubuh dan fungsi lain seperti menurunkan gula darah, kadar kolesterol, mencegah batuk dan insomnia
|