Batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.
Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka,di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10.
Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia sepertiBerlian,Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.
Batu permata terjadi di dalam perut bumi dan prosesnya berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun sebelum batu tersebut ditemukan dan diolah hingga dapat dipakai oleh manusia sebagai permata. Batu-batu tersebut mengandung berbagai zat, seperti zat besi, tembaga, kapur dan lain-lain.
Pengaruh batu perhisan terdiri dari empat unsur yaitu:
Kemurniannya
Pengertian kemurnian disini adalah keasliannya, bukan sintetis atau masakan dan kekerasannya. Kemurnian ini mempengaruhi batu permata dalam menerima dan mengirimkan getaran. Batu permata yang terbentuk dalam perut bumi ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun tidaklah sama dengan batu sintetis, walaupun batu sintetis pun memiliki getaran. Semakin murni sebuah batu permata maka semakin besar tenaga/energinya untuk menerima dan mengirim getaran. Jika batu permata ada "kotoran” di dalamnya, kotoran tersebut dapat menghambat proses pengiriman dan penerimaan getaran-getaran alam. Tetapi ada pula pada kasus tertentu (sekalipun jarang) kotoran pada batu permata tersebut malah memperkuat gataran yang diterima maupun yang dikirim.
Kekerasan Batu Permata
Kekerasan batu permata biasanya diukur dengan skala Mohs. Misalnya saja berlian nilai kekerasannya 10, maka batu permata yang tergolong nilai kekerasannya tinggi adalah 8 sampai 10, yang tergolong menegah adalah 6 sampai 7, dan yang tergolong rendah adalah 5 ke bawah.
Warna Batu Permata
Warna memiliki berbagai getaran, tergantung dari warnanya. Sama halnya jika seseorang yang dapat melihat aura manusia, sehingga bisa mendeteksi keadaan manusia dari warna aura yang terpancar dari tubuhnya (mood, kesehatan, dll). Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kota/Beos (Jakarta) ada yang menyediakan jasa foto aura, dan setelah hasil fotonya dianalisa biasanya para pengguna jasa foto aura tersebut diberi batu permata yang katanya untuk menetralisir aura negatif yang ada pada dirinya. Warna merah, biru, hijau, kuning, putih, abu-abu dan warna lainya memiliki gataran yang berbeda dan memiliki arti yang berbeda pula untuk manusia. Mungkin diantara para pembaca yang pernah tau tentang "cakra” (titik-titk pusat energi dalam tubuh manusia, yang biasa disebut Kundalini) akan dapat memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang warna yang dikaitkan dengan setiap cakra.
Bentuk Batu Permata
Berdasarkan pengalaman, bentuk suatu benda menghasilkan berbagai pengaruh yang berbeda-beda. Bentuk bulat, piramid, kerucut, segi empat atau bentuk lainnya memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Demikian juga bentuk batu permata, tetapi kalau kita ingin mempertajam pengaruh batu yang kita pakai maka bentuk facet-facet seperti pada berlianlah yang paling banyak menghasilkan energi. Pengaruh batu permata belum bisa diketahui dan belum bisa menghasilkan energi yang cukup pengaruhnya bagi si pemakai jika hanya digunakan/dipakai hanya satu atau dua hari saja. Oleh karena itu pakailah batu permata minimum 6 bulan secara kontinu di tubuh kita.
Ukuran Batu Permata
Besar-kecilnya batu permata juga mempengaruhi besar-kecilnya energi yang diterima maupun yang dipancarkan oleh batu tersebut. Semakin besar batu permata tentunya semakin besar pula energi yang dihasilkan.